SMKN 3 Payakumbuh Gelar In House Training: Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Bermutu

Payakumbuh – SMK Negeri 3 Payakumbuh kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggelar In House Training (IHT) bertema “ Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Bermutu “. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari dari Jumat hingga Selasa ini merupakan upaya strategis sekolah dalam mempersiapkan tenaga pendidik menghadapi tantangan era digital.

Kepala SMK Negeri 3 Payakumbuh, Dra. Wismarni, M.M., dalam sambutannya menegaskan bahwa IHT ini merupakan langkah konkret sekolah dalam merespons perkembangan teknologi pendidikan. “Kami tidak ingin tertinggal dalam inovasi pembelajaran. Guru-guru harus mampu beradaptasi dengan metodologi terbaru agar dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,” ungkap Kepala Sekolah.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber kompeten, Dr. Drs. Mian Siahaan, M.M., Dr. Drs. Mian Siahaan, M.M. adalah seorang akademisi dan praktisi pendidikan Indonesia yang lahir pada 10 Desember 1960 di Simalungun, Sumatera Utara. Beliau merupakan sosok yang berdedikasi tinggi dalam bidang pendidikan vokasi dan teknik dengan perjalanan pendidikan yang menunjukkan komitmen konsisten terhadap pengembangan diri akademik. Dimulai dengan meraih gelar Sarjana (S1) dari FPTK IKIP Padang pada tahun 1985, dilanjutkan dengan gelar Master of Management (M.M.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1995, dan mencapai puncak pencapaian akademik dengan memperoleh gelar Doktor (S3) dari Universitas Negeri Padang pada tahun 2013. Saat ini beliau menjabat sebagai Dosen DPK di Universitas HKBP Nommensen sejak 2019, sambil mengemban tanggung jawab sebagai Asesor Kompetensi bersertifikat BNSP dan pengurus BAN PDM Provinsi Sumatera Utara.

Karier profesional Dr. Mian sangat beragam dengan pengalaman kepemimpinan yang kaya, dimulai dari jabatan struktural di PPPPTK UPT Pusat Kemdikbud sebagai Kepala Bidang Program dan Informasi (2008-2012) serta Kepala Bidang Fasilitasi dan Peningkatan Kompetensi (2013-2018). Keunggulan utama beliau terletak pada pengalaman internasional yang sangat luas, telah mengikuti berbagai program pelatihan dan workshop di berbagai negara seperti Swedia, Filipina, Inggris, Jerman, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Malaysia, dan Vietnam.

Beliau juga aktif sebagai pembicara internasional dan tercatat sebagai salah satu pelopor dalam pembentukan sistem Uji Kompetensi SMK di Indonesia melalui pengalamannya dalam program “School Improvement Through Inspection” di Manchester, UK pada tahun 1997. Sebagai Pelatih Ahli Sekolah Penggerak Indonesia (2021-2024) dan konsultan pendidikan sejak 2010, Dr. Mian menunjukkan dedikasi yang berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, khususnya dalam bidang TVET (Technical and Vocational Education and Training), menjadikannya sosok yang sangat berharga dalam ekosistem pendidikan nasional di era transformasi digital.

Kehadiran Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Sumatera Barat memberikan nilai plus tersendiri bagi kegiatan IHT ini. Syafruddin, S.Pd, M.M., tidak hanya memberikan sambutan pembukaan, tetapi juga menyampaikan arahan strategis tentang arah pengembangan pendidikan kejuruan di era digital.

“Transformasi pendidikan bukan pilihan, melainkan keharusan. SMK sebagai garda terdepan dalam mencetak tenaga kerja terampil harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri 4.0,” tegas Syafruddin dalam arahannya kepada para guru.

Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, dinas pendidikan, dan dunia industri dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan. Menurutnya, IHT seperti ini harus menjadi model yang dapat direplikasi oleh SMK lain di wilayah Sumatera Barat.

“Dinas Pendidikan Provinsi sangat mendukung inisiasi-inisiasi positif seperti ini. Kami berkomitmen untuk terus memberikan fasilitasi agar guru-guru dapat mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran terkini,” tambah Kepala Cabang Dinas.

Syafruddin juga mengapresiasi pemilihan tema yang sangat relevan dengan kebutuhan saat ini. Pendekatan Deep Learning dan inovasi projek pembelajaran dinilainya sebagai jawaban atas tantangan pendidikan di era digital yang menuntut pembelajaran yang lebih personal dan adaptif.

“SMK Negeri 3 Payakumbuh telah menunjukkan inisiatif yang luar biasa dengan mengadakan IHT ini. Ini sejalan dengan visi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat untuk mewujudkan pendidikan berkualitas yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” ungkap Syafruddin dalam sambutannya.

Salah satu fokus utama pelatihan adalah penerapan pendekatan Deep Learning dalam pengembangan modul ajar. Konsep ini tidak hanya mengintegrasikan teknologi, tetapi juga mengubah paradigma pembelajaran dari teacher-centered menjadi student-centered. Guru dituntut untuk mampu merancang pembelajaran yang lebih interaktif, adaptif, dan personal sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.

“Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar penggunaan teknologi, tetapi bagaimana kita memahami cara belajar siswa secara mendalam dan merancang pengalaman pembelajaran yang dapat mengoptimalkan potensi mereka,” jelas DR. Mian Siahaan dalam sesi pembukaan.

Pendekatan ini sangat relevan dengan karakteristik siswa SMK yang membutuhkan pembelajaran praktis dan aplikatif. Dengan Deep Learning, guru dapat mengidentifikasi gaya belajar siswa, menyesuaikan tingkat kesulitan materi, dan memberikan feedback yang lebih konstruktif.

Tema kedua yang tidak kalah penting adalah pengembangan konsep projek baru pengganti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sekolah menyadari perlunya adaptasi dalam implementasi P5 agar lebih sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa SMK.

Konsep projek baru ini dirancang untuk lebih mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan kompetensi kejuruan yang dibutuhkan di dunia kerja. Siswa tidak hanya mengembangkan karakter, tetapi juga skill teknis yang dapat langsung diaplikasikan dalam dunia industri.

“Kami ingin projek ini menjadi jembatan antara pembelajaran di sekolah dengan kebutuhan nyata di lapangan kerja. Siswa harus memiliki karakter yang kuat sekaligus kompetensi teknis yang mumpuni,” tambah Dra. Wismarni.

Selama empat hari pelaksanaan, para guru akan mengikuti berbagai sesi yang mencakup teori, praktik, dan workshop. Hari pertama difokuskan pada pemahaman konsep dasar Deep Learning dan analisis kebutuhan pembelajaran siswa SMK. Hari kedua dan ketiga, peserta akan belajar merancang modul ajar dengan pendekatan baru ini, lengkap dengan tools dan platform yang mendukung.

Salah satu sesi yang mendapat perhatian khusus adalah presentasi Drs. Ir. Autaf Muzarli, M.Pd., Selaku Korwas SMKN 3 Payakumbuh tentang “Profil Guru di Era Gen Z”. Materi ini sangat krusial mengingat mayoritas siswa SMK saat ini adalah generasi Z yang memiliki karakteristik pembelajaran yang unik.

“Guru hari ini tidak bisa lagi menggunakan pendekatan lama untuk mengajar generasi yang tumbuh bersama teknologi digital. Kita harus memahami cara berpikir, gaya belajar, dan ekspektasi mereka,” tegas Drs. Ir. Autaf Muzarli dalam pemaparannya.

Generasi Z dikenal sebagai digital natives yang terbiasa dengan akses informasi instan, pembelajaran visual, dan interaktivitas tinggi. Mereka cenderung memiliki attention span yang lebih pendek namun mampu multitasking dengan baik. Pemahaman karakteristik ini menjadi fundamental bagi guru dalam merancang strategi pembelajaran yang efektif.

Dalam sesinya, Drs. Ir. Autaf Muzarli menekankan pentingnya adaptasi profil guru dari information provider menjadi learning facilitator. Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang engaging, collaborative, dan technology-integrated untuk dapat terhubung dengan siswa generasi Z.

Pada hari keempat, fokus beralih ke pengembangan konsep projek pengganti P5. Guru-guru akan diajak untuk berkolaborasi merancang projek yang tidak hanya meaningful tetapi juga feasible untuk diimplementasikan. Hari terakhir diisi dengan presentasi hasil karya dan evaluasi menyeluruh.

Kegiatan IHT ini diharapkan akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi ekosistem pendidikan di SMK Negeri 3 Payakumbuh. Dengan guru-guru yang lebih kompeten dalam menerapkan teknologi pembelajaran, kualitas lulusan diharapkan akan meningkat signifikan.

“Kami berharap setelah pelatihan ini, akan terjadi perubahan nyata dalam cara mengajar guru-guru. Siswa akan merasakan pembelajaran yang lebih menarik, relevan, dan bermakna,” harap Kepala Sekolah.

Selain itu, implementasi projek pengganti P5 yang lebih adaptif diharapkan dapat menghasilkan siswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

SMK Negeri 3 Payakumbuh menegaskan bahwa IHT ini bukan sekadar kegiatan one-time event, melainkan bagian dari komitmen berkelanjutan sekolah dalam pengembangan profesionalisme guru. Kedepannya, sekolah berencana mengadakan kegiatan serupa secara reguler dengan tema-tema yang selalu update mengikuti perkembangan zaman.

“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Kami tidak akan berhenti berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran demi masa depan yang lebih baik bagi siswa-siswa kami,” tutup Dra. Wismarni.

Dengan semangat transformasi dan inovasi, SMK Negeri 3 Payakumbuh sekali lagi membuktikan diri sebagai institusi pendidikan yang responsif terhadap perubahan dan berkomitmen tinggi dalam memberikan pendidikan berkualitas. IHT ini menjadi langkah awal menuju era baru pembelajaran yang lebih cerdas, adaptif, dan berdampak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *